Storage Tank

Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitas Oil Storage Tank

Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitas Oil Storage Tank
  • PublishedOctober 15, 2025

Memilih kapasitas oil storage tank (tangki penyimpanan minyak) yang tepat adalah keputusan krusial bagi keberlangsungan dan efisiensi operasional di berbagai industri, mulai dari manufaktur, pembangkit listrik, hingga sektor kelapa sawit.

Kapasitas yang terlalu kecil (undersizing) dapat menyebabkan terhentinya produksi akibat kehabisan stok, sementara kapasitas yang terlalu besar (oversizing) merupakan pemborosan investasi awal (CAPEX) dan penggunaan lahan yang tidak efisien.

Sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam fabrikasi storage tank untuk berbagai industri di Indonesia, KAJ Indonesia memahami bahwa perhitungan kapasitas bukanlah sekadar perkiraan. Diperlukan analisis cermat terhadap berbagai faktor untuk memastikan tangki yang Anda investasikan memberikan nilai optimal.

Artikel ini akan memandu Anda secara komprehensif tentang cara menghitung kebutuhan kapasitas oil storage tank dengan akurat, berdasarkan praktik terbaik di industri dan pengalaman kami di lapangan.

Mengapa Perhitungan Kapasitas yang Tepat Adalah Fondasi Efisiensi?

Sebelum masuk ke rumus dan metode, penting untuk memahami dampak dari keputusan penentuan kapasitas tangki. Kesalahan dalam tahap ini dapat berakibat fatal bagi bisnis Anda.

  1. Menjamin Kelancaran Operasional: Tangki adalah jantung dari cadangan energi atau bahan baku Anda. Kapasitas yang memadai memastikan operasional perusahaan tetap berjalan lancar tanpa gangguan, bahkan saat terjadi keterlambatan pasokan dari pemasok.
  2. Optimalisasi Biaya Investasi: Biaya fabrikasi tangki berbanding lurus dengan ukurannya. Dengan perhitungan yang akurat, Anda dapat menghindari pengeluaran modal yang tidak perlu untuk kapasitas yang tidak akan pernah terpakai secara maksimal.
  3. Efisiensi Penggunaan Lahan: Lahan industri adalah aset berharga. Membangun tangki yang lebih besar dari yang dibutuhkan berarti memakan ruang yang bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih produktif.
  4. Kepatuhan dan Keamanan: Standar keamanan industri, seperti yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API), sering kali mengatur aspek desain termasuk ruang kosong (ullage) untuk ekspansi termal. Perhitungan yang benar memastikan tangki Anda aman dan patuh terhadap regulasi yang berlaku.

Faktor-Faktor Kunci yang Wajib Dipertimbangkan

Perhitungan kapasitas yang andal tidak hanya bergantung pada satu variabel. Ini adalah hasil dari analisis beberapa faktor dinamis yang saling terkait. Berikut adalah faktor-faktor utama yang harus Anda identifikasi:

1. Tingkat Konsumsi Rata-Rata (Average Consumption Rate)

Ini adalah data paling fundamental. Anda perlu mengetahui berapa banyak minyak (dalam liter atau meter kubik) yang digunakan oleh fasilitas Anda dalam periode tertentu (biasanya per hari).

  • Cara Mendapatkan Data: Analisis data historis penggunaan selama 6-12 bulan terakhir adalah cara terbaik. Jika ini fasilitas baru, gunakan data proyeksi dari kapasitas desain mesin atau pabrik Anda.

2. Stok Kerja (Working Stock)

Stok kerja adalah volume minyak yang Anda butuhkan untuk menutupi seluruh periode antara satu pengiriman dan pengiriman berikutnya. Ini sangat bergantung pada lead time atau waktu tunggu dari pemasok Anda.

  • Definisi Lead Time: Waktu yang dihitung sejak Anda melakukan pemesanan (purchase order) hingga minyak tersebut sampai dan siap digunakan di fasilitas Anda.

3. Stok Cadangan (Safety Stock)

Dunia industri penuh ketidakpastian. Keterlambatan pengiriman karena masalah logistik, lonjakan permintaan mendadak, atau penurunan kualitas pasokan bisa terjadi kapan saja.

Safety stock adalah volume tambahan yang Anda simpan untuk menghadapi anomali tersebut.

  • Praktik Umum: Industri biasanya menetapkan safety stock untuk kebutuhan 3 hingga 7 hari, tergantung pada tingkat risiko dan keandalan rantai pasok mereka.

4. Volume Tak Terpakai (Unusable Volume / Dead Stock)

Tidak semua minyak di dalam tangki bisa dipompa keluar. Akan selalu ada sisa volume di bagian bawah tangki yang berada di bawah level nosel isap pompa. Volume ini, ditambah potensi endapan (sludge), harus diperhitungkan sebagai volume yang tidak dapat digunakan.

5. Ruang Kosong Wajib (Ullage / Vapor Space)

Cairan akan memuai saat suhu meningkat. Untuk mencegah tekanan berlebih di dalam tangki, harus ada ruang kosong di bagian atas.

Standar industri, seperti API, umumnya merekomendasikan untuk tidak mengisi tangki lebih dari 90-95% dari kapasitas totalnya. Ini berarti ada sekitar 5-10% ruang kosong yang harus dialokasikan.

Langkah-Langkah dan Rumus Perhitungan Kapasitas Tangki

Setelah memahami semua faktor di atas, mari kita susun menjadi sebuah formula yang sistematis.

Data yang Dibutuhkan:

  • C: Konsumsi Harian Rata-Rata (liter/hari)
  • L: Waktu Tunggu Pengiriman (Lead Time dalam hari)
  • S: Jumlah Hari untuk Stok Cadangan (Safety Stock dalam hari)
  • D: Volume Tak Terpakai (Dead Stock dalam liter)
  • U: Persentase Ruang Kosong (Ullage dalam %)

Langkah 1: Hitung Volume Stok Kerja

Volume ini memastikan Anda tidak kehabisan minyak selama menunggu pengiriman berikutnya.

Volume Stok Kerja = C × L

Langkah 2: Hitung Volume Stok Cadangan

Volume ini adalah jaring pengaman Anda.

Volume Stok Cadangan = C × S

Langkah 3: Hitung Total Kebutuhan Cair Efektif

Ini adalah jumlah total minyak yang harus bisa ditampung secara fisik di dalam tangki.

Kebutuhan Cair Efektif = (Volume Stok Kerja) + (Volume Stok Cadangan) + D

Langkah 4: Hitung Kapasitas Nominal Tangki

Ini adalah kapasitas total atau ukuran komersial tangki yang perlu Anda pesan dari fabrikator seperti KAJ Indonesia. Perhitungan ini memasukkan faktor ruang kosong (ullage).

Kapasitas Nominal Tangki = Kebutuhan Cair Efektif / (1 – (U / 100))

Contoh Studi Kasus:

Sebuah pabrik memiliki data operasional sebagai berikut:

  • C: Konsumsi Harian = 2.000 liter/hari
  • L: Lead Time Pengiriman = 10 hari
  • S: Stok Cadangan = 5 hari
  • D: Volume Tak Terpakai = 500 liter
  • U: Ruang Kosong yang Diinginkan = 10%

Perhitungannya:

  1. Volume Stok Kerja = 2.000 liter/hari × 10 hari = 20.000 liter
  2. Volume Stok Cadangan = 2.000 liter/hari × 5 hari = 10.000 liter
  3. Kebutuhan Cair Efektif = 20.000 liter + 10.000 liter + 500 liter = 30.500 liter
  4. Kapasitas Nominal Tangki = 30.500 liter / (1 – (10 / 100)) = 30.500 / 0,90 = 33.889 liter

Dalam kasus ini, Anda perlu memesan tangki dengan kapasitas nominal minimal 34.000 liter (pembulatan ke atas ke ukuran standar terdekat).

Kesimpulan

Menghitung kebutuhan kapasitas oil storage tank adalah proses teknis yang memadukan data operasional dengan mitigasi risiko. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat keputusan berbasis data yang akan mendukung efisiensi, keamanan, dan profitabilitas bisnis Anda dalam jangka panjang.

Perhitungan yang akurat memastikan setiap rupiah yang Anda investasikan pada tangki penyimpanan memberikan manfaat maksimal. Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut dalam merancang, menghitung, dan memfabrikasi storage tank yang sesuai dengan standar industri dan kebutuhan spesifik Anda, tim ahli di KAJ Indonesia siap membantu.

Written By
KAJ Indonesia

Our commitment to environmental protection, our journey, and our vision for the future of oil spill response solutions in Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *