Oil Boom, Alat untuk Melokalisir Tumpahan Minyak di Laut
Tumpahan minyak di laut merupakan salah satu insiden pencemaran yang paling dikhawatirkan dalam industri maritim serta minyak dan gas. Dampaknya terhadap ekosistem laut bisa sangat merusak dan membutuhkan biaya pemulihan yang masif.
Ketika tumpahan terjadi, minyak akan menyebar dengan sangat cepat di permukaan air. Kecepatan penyebaran ini dipengaruhi oleh arus, angin, dan suhu.
Oleh karena itu, tindakan respons pertama yang paling krusial adalah melokalisir atau mengurung tumpahan tersebut agar tidak meluas.
Pentingnya Tahap Lokalisasi
Sebelum tim respons dapat membersihkan atau mengangkat minyak dari air, mereka harus menghentikan penyebarannya.
Jika tumpahan tidak segera dikendalikan, area yang terkontaminasi akan bertambah berkali lipat dalam hitungan jam.
Untuk melakukan tugas vital ini, tim respons menggunakan sebuah alat khusus. Alat untuk melokalisir tumpahan minyak yang paling utama dan umum digunakan di seluruh dunia dikenal sebagai Oil Boom atau Containment Boom.
Apa Sebenarnya Oil Boom Itu?
Oil Boom adalah sebuah penghalang (barrier) terapung yang dirancang khusus untuk mengurung minyak di permukaan air. Alat ini bertindak seperti pagar pembatas yang menahan minyak agar tetap berada di dalam area tertentu.
Fungsi utamanya adalah untuk isolasi. Dengan mengisolasi tumpahan, Oil Boom mencegah minyak mencemari area yang lebih luas, seperti garis pantai, hutan bakau, atau kawasan sensitif lainnya. Alat ini juga membantu mengumpulkan minyak di satu titik sehingga lebih mudah untuk diambil menggunakan alat lain (skimmer).
Memahami Anatomi dan Cara Kerja Oil Boom
Meskipun terlihat sederhana, Oil Boom memiliki desain teknis yang memungkinkannya bekerja efektif di atas air. Secara umum, sebuah Oil Boom terdiri dari tiga komponen utama.
Pertama adalah Float atau Pelampung. Ini adalah bagian atas boom yang terlihat jelas di permukaan air. Fungsinya adalah memberikan daya apung agar seluruh struktur tidak tenggelam.
Kedua adalah Skirt atau Rok. Ini adalah bagian vertikal yang berada di bawah permukaan air. Skirt inilah yang berfungsi sebagai penghalang fisik utama untuk menahan lapisan minyak.
Ketiga adalah Ballast atau Pemberat. Biasanya berupa rantai baja yang dipasang di bagian bawah Skirt. Pemberat ini menjaga agar Skirt tetap dalam posisi vertikal dan stabil melawan arus atau ombak kecil.
Setiap bagian Oil Boom juga dilengkapi dengan konektor di ujungnya. Konektor ini memungkinkan beberapa segmen boom disambungkan menjadi satu kesatuan yang sangat panjang, seringkali hingga ratusan meter, untuk mengurung area yang luas.
Jenis Oil Boom Sesuai Kebutuhan
Tidak semua tumpahan minyak sama, begitu pula kondisi perairannya. Karena itu, Oil Boom tersedia dalam berbagai tipe yang dirancang untuk kondisi spesifik.
1. Solid Flotation Boom (Boom Pelampung Solid)
Ini adalah jenis boom yang paling umum digunakan untuk respons di perairan terbuka atau lepas pantai. Pelampungnya terbuat dari busa solid (seperti polyethylene) yang sangat kuat dan tahan benturan.
Desainnya yang kokoh membuatnya sangat stabil dan efektif digunakan di perairan dengan ombak dan arus yang sedang hingga kuat.
2. Fence Boom (Boom Tipe Pagar)
Fence Boom memiliki pelampung yang berbentuk pipih atau datar. Keunggulan utamanya adalah ringan dan mudah disimpan karena dapat digulung dengan rapi.
Jenis ini paling cocok digunakan di perairan yang sangat tenang, seperti pelabuhan, sungai, atau danau, di mana tidak ada ombak besar.
3. Inflatable Boom (Boom Tipe Pompa)
Inflatable Boom atau Air-Filled Boom adalah alat untuk melokalisir tumpahan minyak yang sangat diandalkan untuk respons cepat. Boom ini disimpan dalam keadaan kempis.
Saat akan digunakan, pelampungnya diisi dengan udara menggunakan pompa (inflator). Keuntungannya adalah kapasitas penyimpanan yang sangat efisien. Satu gulungan kecil dapat mengembang menjadi boom yang sangat panjang. Ada pula jenis Self-Inflating yang mengembang otomatis saat dilempar ke air.
BACA: Mengenal Jenis-Jenis Oil Boom dan Aplikasinya
Faktor Kunci dalam Memilih Oil Boom
Memilih boom yang tepat adalah kunci keberhasilan operasi lokalisasi. Sebagai perusahaan yang menjadi pemimpin dalam Solusi dan Peralatan Respons Tumpahan Minyak di Indonesia, kami di KAJ Indonesia sangat menekankan pentingnya kesesuaian alat.
Beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan meliputi kondisi perairan (ketinggian ombak, kecepatan arus), tipe minyak yang tumpah (viskositas), serta lokasi tumpahan (lepas pantai atau dekat pantai).
Penggunaan boom yang tidak sesuai, misalnya memakai Fence Boom di laut lepas, hanya akan mengakibatkan kegagalan. Minyak akan lolos melewati bagian atas (overtopping) atau bawah (underflow) boom.
Bukan Sekadar Alat, Tapi Sistem
Perlu dipahami bahwa Oil Boom tidak bekerja sendiri. Setelah tumpahan berhasil dilokalisir, alat lain akan mengambil alih.
Oil Skimmer akan dikerahkan ke dalam area yang dikurung boom untuk menyedot atau mengangkat minyak dari permukaan air.
Pada saat yang sama, Sorbent (bahan penyerap minyak) juga dapat ditebar untuk menyerap sisa-sisa minyak yang tipis.
Kesimpulan
Oil Boom adalah alat pertahanan garis depan dalam menghadapi insiden tumpahan minyak. Tanpa alat untuk melokalisir tumpahan minyak ini, upaya pembersihan akan jauh lebih sulit, mahal, dan tidak efektif.
Kemampuannya untuk mengurung dan mengonsentrasikan minyak adalah langkah awal vital yang menentukan keberhasilan seluruh operasi penanggulangan pencemaran di laut.